Kamis, 11 Oktober 2012

Pengantar Management 1


Konveksi dan Toko Songoh

Konveksi  Songoh memproduksi manufaktur gaun bola dengan berbagai macam jaket bola, sweater, kaos bola (jersey). Konveksi ini berlokasi di Perumahan Graha Harapan, Bekasi Timur dan letaknya sangat strategis sehingga dapat dijangkau oleh banyak orang.
Dan konveksi ini sudah memiliki beberapa cabang yang berlokasi di Jakarta dan Bandung. Konveksi ini memiliki banyak karyawan yang dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok obras, kelompok menjahit, kelompok sablon, kelompok bordir, kelompok pemotongan bahan, dan kelompok finishing.
Konveksi ini sudah berjalan selama 9 tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa konveksi ini memiliki peluang yang baik dan termasuk dalam kategori bisnis yang sukses. Konveksi ini juga sudah memiliki banyak pelanggan dan juga banyak toko yang sudah menjadi reseller dari produk Songoh ini.
Ancaman dari sekitar lingkungan bisnis adalah banyak pesaing. Karena sudah banyak juga konveksi yang memproduksi manufaktur gaun bola seperti Songoh ini. Dan pada saat pemasok benang tidak ada, maka proses produksi akan tertunda sampai pemasok benang datang sehingga mengakibatkan pendapatan berkurang (menurun) dan tidak stabil.
Kelebihan dari produk Songoh ini adalah menggunakan bahan-bahan terbaik, seperti Lotto. Harga produknya juga terjangkau dan dengan kualitas baik. Prosedur pembelian bisa dalam grosiran dan juga dalam eceran. Dan juga proses pembeliannya dapat dengan cara pemesanan sesuai model yang diinginkan.
Kelemahan dari konveksi ini adalah ruangan konveksi ada yang bocor, sehingga bila terjadi hujan yang sangat deras, maka akan bocor, dan membasahi bahan-bahan yang akan diproduksi. Sehingga sebelum memproses penjahitan, bahan yang basah tersebut di laundry terlebih dahulu. Jika ada barang yang rusak maka harga barang tersebut menurun.

Sekian dan Terima Kasih

Rabu, 03 Oktober 2012

Pengantar Management 1

DEMO BURUH: Mogok Nasional 3 Oktober Bakal Berlangsung di 20 Provinsi

JAKARTA -Sedikitnya kelompok buruh di 20 provinsi akan melakukan aksi mogok nasional pada Rabu (3/10/2012) terkait dengan tuntutan mereka yakni menghapuskan pekerja alih daya (outsourcing), menolak upah murah dan menjalankan jaminan kesehatan pada 2014.

Berdasarkan situs Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), aksi itu akan dilakukan dalam bentuk mogok kerja atau menghentikan produksi di lokasi perusahaan baik yang terletak di kawasan industri atau daerah padat industri di luar kawasan. Diperkirakan 2 juta buruh akan turut dalam aksi yang menuntut tiga agenda besar tersebut.
FSPMI menyatakan sedikitnya 20 provinsi itu adalah Jakarta; Jawa Barat (Bekasi, Bogor, Depok, Karawang, Purwakarta, Sukabumi, Cimahi, Bandung); Banten (Tangerang, Cilegon, Serang); Jawa Tengah (Semarang); Jawa Timur (Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Gresik); Kepulauan Riau (Batam, Karimun); Sumatra Utara (Medan, Deli); Sulawesi Selatan (Makassar); dan Sulawesi Utara (Bitung). Provinsi lainnya adalah Aceh, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Papua.
“Aksi ini untuk unjuk kekuatan karena upaya yang dilakukan oleh buruh tidak menunjukkan hasil yang baik,” kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam situs tersebut. “Stop negosiasi dan berunding.” FSPMI menilai bahwa aksi mogok nasional dilakukan karena negosiasi sudah berjalan di tempat. Selain itu, demikian organisasi tersebut, para buruh menilai aspirasi mereka juga tidak berhasil dijalankan ketika sebelumnya dilaksanakan forum negoisasi maupun lobi.
Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) juga menuntut agar pemerintah menghentikan dan mencabut izin pemasok pekerja alih daya selambat-lambatnya pada pertengahan Oktober 2012. Gabungan organisasi buruh itu juga meminta pemerintah agar membuat peraturan pemerintah (PP) dan kebijakan baru mengenai pelarangan tersebut.

Senin, 01 Oktober 2012

Pengantar Management 1


Sopir Bus Semarang Mogok Kerja, Ratusan Penumpang Terlantar



Semarang Sopir bus di Terminal Mangkang mogok kerja. Mereka menolak menolak kenaikan restribusi di terminal ujung Barat kota Semarang. Akibatnya ratusan penumpang terlantar dan terpaksa mencari alternatif angkutan lain.

Ketua Serikat Buruh Transportasi Jawa Tengah, Erwin Pasulley mengatakan, pihaknya sangat keberatan dengan adanya keputusan dari Pemerintah Kota Semarang yang menaikkan retribusi sebesar 300 persen. Ia merasa hal tersebut sangat memberatkan.

"Kenaikan retribusi 300 persen sama sekali tidak masuk akal dan jelas tidak memihak kepada rakyat," katanya di Terminal Mangkang Semarang, Senin (1/10/2012).

Sebelumnya, retribusi yang ditetapkan adalah antara Rp 500 hingga Rp 2000 satu kali masuk terminal. Padahal dalam satu hari satu bus bisa keluar masuk terminal enam hingga tujuh kali.

"Jelas itu sangat memberatkan, jadi kami baik dari angkutan Semarang ataupun Kendal menolak kenaikan restribusi itu," tandasnya.

Meski demikian, ia mengaku akan menerima kenaikan retribusi jika nantinya program optimalisasi terminal bisa membuahkan hasil. Karena selama ini, menurut Erwin, optimalisasi dari pemerintah kota Semarang belum berdampak.

"Bila optimalisasi terminal berhasil, mungkin kami masih bisa menerima. Tapi kenyataannya gagal total, justru menambah susah kami. Kadishub harus diganti!" pungkas Erwin.

Selain mogok, sopir memblokir akses masuk terminal mangkang sejak pukul 08.00 WIB sehingga membuat ratusan penumpang terlantar. Salah satu penumpang, Sri Utami (40) memilih menunggu angkutan lainnya di depan terminal.

"Lha ini saya mau pulang ke Kudus kok enggak bisa. Harus cari angkutan kota ke pasar Johar lalu lanjut ke Kudus, harus oper," keluh Sri Utami.

Sementara itu, beberapa penumpang dengan tujuan dalam kota memilih berjalan kaki menuju halte bus Trans Semarang yang letaknya sekitar 200 meter dari terminal.