SOFTKILL BAHASA INDONESIA
TENTANG
“ KARANGAN ILMIAH “
NAMA
KELOMPOK : 8
Lutfiah Maharani Juanto
|
:
|
24212280
|
Gusti Ani Yunita
|
:
|
23212218
|
Eiva Kappelia
|
:
| 22212392 |
Fakultas Ekonomi , Jurusan Akuntansi
Universitas Gunadarma
Karangan Ilmiah
1. Pengertian Karangan Ilmiah
Ada berbagai definisi yang ditulis para ilmuwan tentang karangan ilmiah. Diantaranya:
« Faizah(2008:89) mengatakan :
karya
ilmiah merupakan suatu tulisan yang bersifat ilmiah yang mengungkapkan
buah pikiran, hasil pengamatan , atau peninjauan terhadap sesuatu yang
disusun menurut metode atau sistematika tertentu, dan hasil serta
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
« Brotowidjoyo(1958:8-9) mengatakan :
karangan
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis metodologi penulisan yang baik dan benar, serta ditulis secara
jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya.
« Eko Susilo, M. 1995:11 mengatakan :
“Karangan
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
« Memberi penjelasan
« Memberi komentar atau penilaian
« Memberi saran
« Menyampaikan sanggahan
« Membuktikan hipotesa
Jadi,
Karangan ilmiah adalah suatu karangan yang ditulis berdasarkan
kenyataan ilmiah yang didapat dari buah pikiran,
penyelidikan-penyelidikan. Penyelidikan tersebut dapat berupa
penyelidikan pustaka, laboratorium atau penyelidikan lapangan.
Pada
dasarnya karangan ilmiah ditulis setelah adanya masalah yang diikuti
pengumpulan kenyataan tentang masalah tersebut, analisa, dan kesimpulan
yang didapat dari analisis.
Dengan
kata lain, karangan ilmiah adalah suatu karangan yang memuat suatu
masalah yang timbul. Kenyataan-kenyataan tentang masalah tersebut,
analisis dan kesimpulan.
Jadi
pada akhir setiap karangan selalu dikemukakan kesimpulan. Kesimpulan
dapat berbentuk sesuatu yang baru atau hal yang serupa dengan penemuan
sebelumnya. Dengan demikian, kesimpulan dapat memperkuat, membantah
penemuan sebelumnya, ataupun sama sekali lain dari penemuan-penemuan
sebelumnya.
2. Ciri-ciri karangan ilmiah
Data-data yang diperoleh haruslah dianalisis dan dikemukakan secara objektif.
Dikarenakan ini karangan ilmiah, jadi data-data yang didapat harus objektif bukan subjektif.
· Sopan dan rendah hati
Dalam karangan ilmiah perlu adanya sikap menghargai dari
karya orang lain, rendah hati, seperti penggunaan kutipan,
kata-kata pun harus tidakboleh sampai menyinggung
peraasaano orang lain seperti pembaca.
peraasaano orang lain seperti pembaca.
· Kejujuran ilmiah
Setiap ilmiah dikerjakan secara objektif sesuai hasil yang
diperoleh, tidak dibolehkan kebohongan data atau
asal-asalan karena ini akan dibaca oleh orang banyak.
· Jelas, tegas, singkat, sederhana, dan teliti Tulisan ilmiah haruslah jelas tidak bertele-tele dalam penyampaian karena itu boros dan
tidak efektif, penulisan juga haruslah masuk akal, benar, baik secara empiris maupun secara
logika.
tidak efektif, penulisan juga haruslah masuk akal, benar, baik secara empiris maupun secara
logika.
· Relevan dengan disiplin ilmu yang bersangkutan Penulisan karya ilmiah harus didasarkan antara masalah yang dibahas dengan teori yang
digunakan. Misalnya masalah yang dibahas adalah masalah teknologi, maka pendekatan,
pembeberan, dan pembahasannya harus berdasarkan prinsip-prinsip dalam teknologi
digunakan. Misalnya masalah yang dibahas adalah masalah teknologi, maka pendekatan,
pembeberan, dan pembahasannya harus berdasarkan prinsip-prinsip dalam teknologi
3. Jenis Karangan Ilmiah
Pada hakekatnya semua karangan ilmiah data digolongkan sebagai
laporan ilmiah, sebab semua karangn ilmiah berisikan laporan tentang
suatu penyelidikan baik penyelidikan lapangan, laboratorium maupun
perpustakaan. Tetapi karena materi, cara susunan, tujuan dan panjang
pendeknya. Berbeda maka digunakan nama yang berbeda pula.
Diantaranya dikenal nama: laporan, naskah berkala, skripsi, tesis, disertasi, paper, buku pelajaran, module, diktat.
· Laporan
Sebagaiman
disebutkan diatas pada dasarnya semua karangan ilmiah adalah laporan.
Namun yang dimaksud laporan disini adalah karangan ilmiah yang
melaporkan hasil penelitian/percobaan, pekerjaan dilaboratorium atau
dilapangan. Oleh pratikum dan laporan praktek. Biasanya laporan hanya
mencakup bidang-bidang tertentu yang sangat terbatas dan ditugaskan oleh
dosen. Laporan ini sedikit sekali membutuhkan kepustakaan. Dengan
demikian hasil-hasil atau kesimpulan yang diperoleh bukan hal yang baru
Berbeda
dengan laporan research, laporan ini harus dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah. Hasil atau kesimpulan yang diperoleh harus dapat
memperkaya pembedaharaan ilmiah di bidangnya. Laporan research
memerlukan kepustakaan, di samping untuk menghindari percobaan-percobaan
dengan objek yang sama, juga untuk mendapatkan metode yang tepat untuk
menganalisa data yang diperoleh.
· Naskah Berkala
Naskah
berkala ini sering disebut dengan istilah laporan bacaan, term paper,
referaat. Naskah berkala ini mempunyai sumber data pokok satu-satunya
buku yang ditunjuk oleh dosen yang bersangkutan. Topik dalam naskah
biasanya ditentukan oleh dosen dan menyangkut pengetahuan yang sudah
diajarkan. Panjang karangan hanya beberapa halaman saja.
· Skripsi
Skripsi
merupakan karangan yang mempunyai data dari pustaka. Dengan bahan-bahan
dari pustaka diajukan suatu permasalahaan dengan batas-batasnya,
data-data dengan pembahasan dan kesimpulan. Dengan kata lain, skripsi
adalah karangan ilmiah yang memerlukan gambaran tentang suatu masalah
dengan data-data gambaran dari pustaka dan menghasilkan kesimpulan.
· Tesis
Tesis
adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
Tesis akan mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian
sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu
hipotesis atau lebih dan ditulis oleh mahasiswa pascasarjana.
· Disertasi
Dalam
skripsi atau tesis sumber data ilmiah diperoleh dari pustaka, sedangkan
disertasi sumber data utama melalui penyelidikan laboratorium atau
lapangan. Bukan berarti data dari pustaka tidak diperlukan, data pustaka
juga penting untuk penentuan masalah, metode dan bahan pembanding.
Tegasnya,
dalam hal sumber data, disertasi harus mempunyai paling tidak dua
sumber yaitu: lapangan atau laboratorium dan pustaka.
Pada
disertasi pembahasan lebih luas dan mendalam dibanding skripsi atau
tesis. Dalam disertasi harus terdapat dalil-dalil, yaitu prinsip-prinsip
ilmiah baru, sanggahan terhadap prinsip-prinsip lama. Dalil yang
dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan-sanggahan senat guru besar/penguji suatu pendidikan tinggi.
Jika temuan penulis dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan
penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doctor.
· Paper (working paper)
Karangan
ilmiah ini biasa disebut reading atau book report(naskah semester),
biasanya paper ditugaskan oleh seorang pengajar (dosen) dalam mata
kuliah tertentu pada saat semester/perkuliahan akan berakhir. Dari segi
kuantitas, karangan ini tidak begitu panjang, berkisar 10-15 halaman.
· Buku pelajaran
Buku
pelajaran merupakan bahan/materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk
buku dan digunakan sebagai pedoman atau pengangan dalam proses belajar
mengajar.
· Modul
Modul
merupakan tulisan yang berisikan tentang uraian mata kuliah tertentu
yang didasarkan pada keperluan pertemuan dalam perkuloiahan. Adapun
garis besar isi dari modul adalah : tujuan khusus yang akan dicapai
dalam perkuliahan tersebut, uraian secara rinci pokok bahasan, bahan
pengajaran, bahan evaluasi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan selama
perkuliahan tersebut.
· Diktat
Dalam
tulisan ini secara kuantitas lebih panjang dari modul, digunakan dalam
proses belajar mengajar (perkuliahan), susunannya terurai menurut bab
sesuai dengan keperluan.
4. Manfaat Penyusunan Karangan ilmiah
Penyusunan
karangan ilmiah memberikan manfaat yang besar sekali, baik dari penulis
maupun bagi masyarakat. Menurut Sikumbang(1981:2-5), sekurang-kurangnya
ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yang intinya
adalah sebagai berikut:
« Penulis
akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena
sebelum menulis karangan ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan
yang ada relevansinya dengan topik yang akan dibahas
« Penulis
terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai buku sumber,
mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih
matang.
« Penulis
akan berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, seperti mencari bahan
bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
« Penulis akan dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis.
« Penulis akan memperoleh kepuasaan intelektual
5. Tujuh macam sikap ilmiah
Penulis
karangan ilmiah sepatutnya memeiliki sikap-sikap ilmiah agar karyanya
dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat maupun kepada diri
sendiri.
Menurut
Brotowodjoyo(1985:33-34), orang yang berjiwa ilmiah adalah orang yang
memilki tujuh macam sikap ilmiah. Ketujuh macam sikap tersebut adalah
sebagai berikut:
« Sikap
ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai
hal. Mengapa demikian ? apa saja unsu-unsurnya? Bagaimana kalua diganti
dengan komponen yang lain, dan deterusnya.
« Sikap
kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya; baik
dengan jalan bertanya kepada siap saja yang diperkirakan mengetahui
masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
« Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain
« Sikap objektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi
« Sikap
rela menghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan
menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan meanggapnya
sebagai karya yang orisinil milik pengarangnya.
« Sikap berani mempertahankan kebenaran diwujudkan dengan membela fakta atas hasil penelitiannya
6. Teknik Penulisan Karangan Ilmiah
A. Menentukan Topik
Topik
berarti “subjek” atau pokok pembicaraan. Topik adalah suatu pemberian
khusus, sebuah pengalaman, proses atau sebuah ide, keraf(1980:107)
“topik yang akan ditulis bersumber di sekeliling kehidupan manusia”.
Dalam menentukan topik perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
v Topik tersebut layak dibahas atau ada manfaatnya bila dibahas
v Topik itu cukup menarik terutama bagi penulisnya
v Topik itu dikenal dengan baik
v Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai
v Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
B. Membatasi Topik
Pada
saat pertama kali menulis, seseorang dihadapkan kepada masalah apa yang
akan ditulis, berapa panjangnya tulisan tersebut. Mungkin penulis sudah
mengetahui apa yang akan ditulis, namun pengetahuannya saja tentang
topik itu saja belum mencukupi. Penulis harus membatasi topik agar tidak
tersesat pada suatu tulisan yang tidak menentu dan tidak kunjung sampai
pada titik akhir.
C. Menetapkan judul
Setelah
menentukan dan membatasi topik, langkah selanjutnya yaitu menetapkan
judul. Untuk menentukan judul karangan ilmiah harus diperhatikan
persyaratan berikut
v Harus sesuai dengan topik atau isi karangan beserta jangkauannya
v Dinyatakan dalam bentuk frasa
v Usahakan sesingkat mungkin
v Harus jelas
v Dinyatakan dalam kata benda
D. Menyusun Kerangka Karangan
Selanjutnya
setelah judul diterapkan. Dibuat suatu rencana atau bagan kerja
(kerangka). Di dalam rencana kerja itu harus dapat dilihat hubungan yang
jelas antara satu bagian dengan bagian lainnya. Kerangka karangan
berisi suatu rangka yang jelas dan struktur yang teratur dari isi
karangan yang akan digarap.
1) Manfaat kerangka karangan
· Membantu penulis menyusun karangan secara teratur
· Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan serta memungkiinkan penulis memperluas bagian-bagian tersebut
· Memperlihatkan atau memberikan gambaran tentang bahan yang diperlukan dalam pembahasan
· Menjadi patokan bekerja, sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih dalam penulisan
2) Bentuk kerangka
Sebuah
kerangka karangan dapat dibedakan atas kerangka kalimat dan kerangka
topik. Kerangka kalimat mempergunakan kalimat berita yang lengkap untuk
menambahkan topik, sebab topik maupun sub-sub topik. Sedangkan kerangka
topik setiap butir dalam kerangka topik terdiri dari topik yang berupa
frase
3) Cara Penyusunan kerangka karangan
· Buat kerangka secara garis besar
· Uraikan setiap butir kedalam sub bagiannya
· Sub bagian dirinci kembali menjadi sub-sub bagian.
7. Struktur Karangan Ilmiah
1) Bagian pengantar
· Sampul depan
· Halaman judul
· Kata pengantar
· Daftar isi
2) Bagian Naskah
· Pendahuluan
· Induk karangan/pembahasan
· Kesimpulan dan saran (penutup)
3) Bagian pelengkap
· Abstrak
· Daftar pustaka
· Indeks
· Lampiran
Struktur karangan ilmiah diatas dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Bagian pengantar
· Sampul depan
Secara
mekanis berfungsi menlindungi naskah karangan agar tidak kotor dan
rusak. Di samping itu, juga berfungsi sebagai petunjuk atau pengantar
karena pada sampul tersebut tertera judul karangan, penerbit, dan
penulisnya.
· Halaman judul
Halaman judul memuat keterangan-keterangan yang lebih lengkap dari sampul. Secara umum halaman judul memuat:
« Judul karangan
« Nama penulis
« Untuk(memenuhi syarat) apa karangan disusun
« Nama lembaga yang menugaskan, dan
« Tahun penyelesaian
· Kata pengantar
Kata
pengantar atau prakata, adalah bagian yang berfungsi mengantarkan
uraian yang termuat dalam naskah karnagan. Pada baian ini berisikan :
« Riwayat atau sejarah sampai ditulisnya karangan
« Harapan-harapan dari diajukannya karangan tersebut
« Apa yang bisa dicapai dengan penyelidikan yang sudah dilaksanakan
« Hambatan
« Bantuan saran-saran
« Ucapan terima kasih
· Daftar isi
Daftar
isi ibarat peta karena dengan adanya daftar isi orang dapat mengetahui
pokok-pokok isi karangan dan sekaligus lokasinya. Daftar isi biasanya
memuat nomor dan judul, sebab judul dan sub-sub judul serta nomor
halaman dimana judul. halaman yang terdapat dalam daftar isi harus
persis sama denga apa yang tertulis salam naskah.
Daftar
isi dapat dibuat dalam bentuk yang seberhana dan terperinci. Untuk
karangan yang tidak terlalu panjang (10-15 halaman) daftar isi dapat
dibuat dalam bentuk yang sederhana, sedangkan karangan yang panjang(15
lebih halaman) digunakan daftar isi yang terperinci.
2. Bagian Naskah
Naskah karangan adalah bagian yang terpenting dari sebuah karangan, susunan bagian naskah karangan sebagai berikut :
· Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan bagian yang organik dari naskah karangan. Bagian ini tak
mungkin dihilangkan, jika dihilangkan berarti akan hilang pula
kontinuitas dan kelancaran penutupan naskah karangan. Pendahuluan pada
dasarnya memuat maslah pokok yang dibahas dan dijawab pada bab-bab
selanjutnya. Bagian pendahuluan ini, memuat:
« latar belakang dan masalah
« Tujuan penulisan
« Ruang lingkup
« Kerangka teori yang dipakai sebagai acuan
· Induk karangan
Pada dasarnya induk karangan dapat dibedakan atas 2 bagian, yaitu:
« Hasil-hasil penelitian data atau pendapat-pendapat yang diku- mpulkan tentang masalah yang diajukan dalam nagian pendahuluan
« Pemabahasan atau analisis data dan interprestasi data dalam rangka menemukan jawaban dari permasalahan yang diajukan
· Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
dan saran biasanya merupakan bab tersendiri yatu bab terakhir. Bagian
ini harus memuat pernyataan-pernyataan kesimpulan dari keseluruhan
analisis, jadi bukan merupakan rangkuman atau ikhtisar dari bab-bab
sebelumnya
Sedangkan
saran merupakan jalan keluar atau pemecahan yang nerhubungan penerapan
hasil penulisan dan untuk penelitian atau penulisan selanjutnya.
Kesimpulan dan saran biasanya sikemukakan dalam beberapa poin sesuai
dengan apa yang diajukan pada bab-bab sebelum nya.
3. Bagian Pelengkap
Bagian
Pelengkap ini melengkapi suatu karangan ilmiah dengan petunjuk-petunjuk
tentang sumber data-data yang berupa pustaka. Lampiran-lampiran yang
berisi data-data terperinci yang kurang yang kurang tepat untuk
dimasukkan dalam nskah dan petunjuk-petunjuk terperinci tentang dimana
letaknya suatu istilah atau pengertian didalam naskah.
Pelengkap biasanya terdiri dari:
· Abstrak
Abstrak
merupakan laporan yang menyajikan tentang masalah pokok, tujuan,
metode, data dan kesimpulan secara ringkas dan padat, sehingga pembaca
dapat memahami pokok-pokok atau hal-hal yang penting dari sebuah
karangan tanpa membaca karangan aslinya. Panjang abstrak maksimum 3
halaman
· Daftar pustaka
Dalam
daftar pustaka dimuat semua buku yang disajikan acuan, pegangan,
landasan penyusunan karangan. Buku-buku yang tidak relevan dengan isi
karangan tidak boleh dicantumkan. Daftar pustaka merupakan suatu hal
yang sangat penting karena melalui daftar pustaka dapat diketahui sumber
asli dari pendapat-pendapat yang tercantum dalam sebuah karangan
Teknik penulisan daftar pustaka:
« Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
« Ditulis menurut kutipan-kutipan
« Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
« Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
« Gelar tidak perlu disebutkan.
« Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu
pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
« Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
« Penulisan
daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki
urutan sebagai berikut : Nama Pengarang, Tahun Terbit. Judul karangan
(digarisbawah / tebal / miring). Kota Penerbit. Nama Penerbit
Cara penyusunan daftar pustaka
« Satu Pengarang
Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Friedman. 1990. M. Capitalism and Freedom. Chicago : University of Chicago Press.
« Dua Pengarang
Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific Method. New york: Harcourt
Nasoetion, A. H., dan Barizi. 1990. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia
« Tiga Pengarang
Heidjrahman R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
Nelson,
R.., P. Schultz, and R. Slighton. 1971. Structural change in a
Developing Economy. Princeton: Princeton University Press.
« Lebih dari Tiga Pengarang
Barlow, R. et al. 1966. Economics Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution.
Sukanto R. et al. 1982. Business Frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
« Pengarang Sama
Djarwanto Ps. 1982. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
____________. 1982. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
« Tanpa Pengarang
Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.
Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute for Social Research, Universiy of Michigan.
« Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan.
Herman Wibowo (Penterjemah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.
Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Marketing Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
« Buku Jurnal atau Buletin
Insukindro
dan Aliman, 1999. “Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus
Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, Vol. 14, No. 4:49-61.
Granger,
C.W.J., 1986. “Developments in the Study of Co-integrated Economic
Variables”, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 :
215-226.
« Antologi
Junus,
Umar.1986.”Kebudayaan Minangkabau”. Dalam Koentjaraningrat (editor).
Manusia dan kebudayaan di Indonesia.Jakarta:Djambatan.
· Indeks
Indeks
merupakan suatu daftar yang memuat kata-kata atau istilah-istilah
khusus yang digunakan dalam sebuah karangan. Kata-kata atau istilah
tersebut disusun menurut abjad dan setiap kata atau istilah diikuti oleh
nomor-nomor halaman di mana kata atau istilah tersebut terdapat.
Indeks dapat membantu pembaca untuk mencari arti atau maksud suatu istilah yang digunakan oleh penulis dalam karangannya.
Indeks hanya dianjurkan untuk karangan yang panjang seperti disertasi atau karangan yang dibukukan (dicetak)
Cara penyusunan indek
« Sediakan lembaran-lembaran kertas lepas dengan format yang sama (5x5cm) sebanyak 26 lembar
« Baca kembali seluruh isi karangan
« Catatlah
pada lembaran kertas tersebut setiap istilah, nama dan seharganya yang
dijumpai pada setiap halaman dan dicantumkan halaman di mana istilah
atau nama tersebut ditulis
« Jika dijumpai istilah atau nama yang sama beberapa kali, catat saja nomor halamannya.
· Lampiran
lampiran
atau appendiks berisi daftar-daftar atau gambar-gambar yang memaparkan
data-data terperinci, petikan yang panjang, contoh-contoh pengolahan
statistic.
Dalam
karangan yang berbentuk laporan survey, lampiran berisi contoh daftar,
contoh daftar questionair, contoh jawaban, foto-foto, dan lain
sebagainya.
Hal-hal
yang dimuat dalam lampiran haruslah mempunyai hubungan yang erat dengan
uraian dalam naskah. Isi suatu lampiran harus dapat memperdalam,
memperluas apa yang telah diuraikan dalam naskah. Jadi lampiran harus
berisi suplemen dari uraian naskah yang mutlak diperlukan atau paling
tidak sangat diharapkan
Keterangan
yang memuat sejumlah lampiran, lampiran tersebut harus diberi nomor
urut dan judul. Untuk nomor urut gunakan angka romawi besar, sedangkan
untuk tulisan lampiran dan judulnya digunakan huruf capital dan
ditempatkan ditengah-tengah.
Daftar Pustaka
Faizah, Hasnah.2008. Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Cendikia Insani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar