Peta
Perekonomian Indonesia
Keadaan Geografis Indonesia
Letak geografis adalah letak suatu
daerah atau wilayah yang berada di permukaan bumi. Berdasarkan letak
geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia,
serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Letak dan banyaknya pulau
di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu
bisa diperoleh jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang
subur dan kaya dapat diolah dengan baik dan dengan prinsip dari, oleh dan untuk
masyarakat banyak. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan alam
yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan
sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar
internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan
tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui sektor industri
pariwisata.
Selain kekuatan dan kesempatan
Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang ekonomi yang
disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih banyaknya sebagian masyarakat
Indonesia yang hanya menikmati sedikit kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Selain itu masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia
di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan
pengawasan seperti biasa. Dengan demikian dituntut koordinasi dengan
pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dan
pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya. Di pihak lain, banyak dan luasnya
pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok
dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang
diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
Indonesia mempunyai iklim tropic
basah yang dipengaruhi oleh angin monsoon barat dan monsun timur. Iklim yang
dimiliki ini menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa
produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan
demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut
untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Indonesia merupakan negara yang kaya
akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang
kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana
pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi
kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun saat ini
minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia,
namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan
peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain minyak bumi
Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga,
batu bara, gas bumi dan lain-lain.
Wilayah Indonesia yang menempati
posisi sangat strategis yaitu terletak diantara dua benua dan dua samudra
dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaan-pun Indonesia telah
menjadi tempat singgah dan transaksi antar kedua benua dan benua-benua lainnya.
Dengan letak yang sangat strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya
sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi membawa dampak positif bagi kebaikan
perekonomian Indonesia. Hal yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala
sesuatu, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara,
serta infrastruktur lainnya.
Mata Pencaharian
Indonesia adalah negara agraris
dimana persentase terbesar penduduknya berada di daerah pedesaan, sedangkan
persentase kecil tinggal di daerah perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar penduduk Indonesia mata pencaharian pokoknya adalah bertani
meliputi, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan. Hal ini tercermin
pula dalam keseluruhan Produksi Domestik Bruto (PDB) dimana sektor pertanian
memegang peranan terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya di luar sektor pertanian
terhadap keseluruhan nilai PDB. Yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian
ini adalah kenyataan bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif
tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan
komoditi yang dihasilkan sektor lain (misalnya industri), sehingga sebagian
masyarakat Indonesia yang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa)
semakin tertinggal oleh rekannya yang bekerja dan memiliki akses di sektor
industri (kota).
Penduduk Indonesia sebagian besar
pencaharian pokoknya adalah bertani. Hal ini dikarenakan Indonesia yang subur
akan tanahnya dan banyak dari mereka yang tempat tinggalnya di pedesaan. Mereka
memilih bertani karena lahan yang subur menjajikan apa yang tinam akan tumbuh
dengan baik.
Sumber Daya Manusia
Sebagai salah satu negara yang masih
berkembang, Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia, di
antaranya :
· Pertumbuhan
penduduk yang masih tinggi
· Penyebaran
yang kurang merata
· Kurang
seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang di tandai dengan
besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih
relatif rendah.
Pertumbuhan penduduk yang akan
menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak di ikuti dengan peningkatan
produksi dan efisiensi di bidang lainnya. Adapun tindakan-tindakan yang dapat
dan telah dilakukan pemerintah adalah :
· Melaksanakan
program keluarga berencana. Dengan program ini di harapkan laju pertumbuhan
akan lebih dapat dikendalikan. Dengan program ini pula pemerintah ingin
menjelaskan dan membuka kesadaran masyarakat bahwa ‘anak banyak’ akan memberi
konsekuensi ekonomis yang lebih berat.
· Meningkatkan
mutu sumber daya manusia ( dengan formal maupun informal) yang telah ada,
sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju
pertumbuhan penduduknya.
Penyebaran penduduk yang tidak
merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibat
lanjutnya adalah terjadinya ketimbangan daerah miskin dan daerah kaya. Daerah
yang tampak menguntungkan (khususnya Pulau Jawa) akan menjadi serbuan dan
perpindahan penduduk dari daerah lainnya.
Tidak seimbangnya beban penduduk
antara daerah itu akan berdampak terpusatnya modal di daerah tertentu saja.
Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di Pulau Jawa sehingga
persaingan tenaga kerja (Penawaran) menjadi sangat tinggi. Rendahnya tingkat
upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengangguran dan tentu saja
masalah kriminalitas akan semakin menggejala. Maka secara tidak langsung
kondisi ini akan menyebabkan turunnya pertumbuhan industri dan secara otomatis
akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tindakan yang dapat dan
telah dilakukan pemerintah adalah
1) Penyelenggaraan
program transmigrasi, sehingga akan terjadi pemerataan sumber daya ke
daerah-daerah yang masih membutuhkan. Dengan program ini diharapkan para
peserta transmigran dapat meninggalkan ketidak-produktif-an mereka, justru
mereka mempunyai kesempatan memperbaiki ekonomi mereka dengan mengembangkan daerah
baru yang mereka tempati.
2) Memperbaiki dan
menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di daerah-daerah tertinggi sehingga
penduduk sekitar tidak perlu ke kota atau ke Pulau Jawa untuk bisa bekerja.
Dengan demikian arus urbanisasi dari desa ke kota, dari luar ke pulau jawa
dapapt di kurangi.
Komposisi pendudukan yang tidak
seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak
lancar. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan secepatnya untuk membekali dan
mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di Indonesia dengan pendidikan formal
maupun informal, dengan ketrampilan dan pengetahuan yang sifatnya mendesak.
Langkah-langkah yang akan dan telah
di tempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah :
· Meninjau
kembali sitem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum (general), untuk
dapat lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih sesuai dengan
tuntutan pembangunan.
· Menciptakan
sarana dan prasarananya pendidikan yang lebih mendukung langkah pertama.
Adapun sasaran kebijaksanaan tenaga
kerja di Indonesia meliputi hal-hal berikut :
1) Memperluas
lapangan kerja untuk dapat menyerap pertambahan angkatan kerja baru dan
mengurangi tingkat pengangguran,
2) Membina angkatan
kerja baru yang memasuki pasar melalui latihan ketrampilan untuk berusaha
sendiri maupun untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia.
3) Membina dan
melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang di jiwai oleh
Pancasila dan UUD 1945 (Hubungan Industrial Pancasila), memperbaiki
kondisi-kondisi dan lingkungan kerja agar sehat dan aman serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja.
4) Meningkatkan
peranan pasar kerja, agar penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja
dapat menunjang kegiatan pembangunan.
5) Memperlambat lajunya
pertumbuhan penduduk dan meningkatkan mutu tenaga kerja melalui usaha pembinaan
dan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian dari perencanaan tenaga
kerja terpadu,
Investasi
Investasi sangat penting dalam
pembangunan infrastruktur baik berupa dana maupun tenaga ahli.
Untuk memperoleh suatu pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal
dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting.
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
· Lebih
mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga sacara absolut dapat
meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
· Mengusahakan
adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya
untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
· Menciptakan
iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga
makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
· Lebih
menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama
kredit untuk golongan ekonomi, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama
dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas
Sumber / referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar